Jumat, 26 Maret 2010

Ibu Rumah Tangga

"what??? ibu rumah tangga, kan sayang ijazah s2 nya ga di pake, kasihan ibu & bapak dah membiayai kuliah"...begitulah komentar salah banyak (maksudnya mayoritas teman2).  terus terang komentar-komentar seperti itu terkadang membuatku bingung harus bagaimana, tetapi, bismillah aku harus patuh terhadap suami (ternyata taat dan patuh terhadap suami tuch susah bangetttz), patrikan dalam hati bahwa ridho suami adalah segalanya, apalagi suami yang baik dan soleh (amin). Walaupun menjadi ibu rumah tangga, suamiku tidak mengekang kreatifitasku,malahan aku diberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan diri dan bereksplorasi (makasih ya).
Berat yang kurasakan ketika beradaptasi dengan tugas dan aktivitas sebagai ibu rumah tangga, yang semuanya dikerjakan sendiri. Bahkan air matapun sering menampakan diri (terlalu mendramatisir), hal itu terjadi karena aku belum terbiasa dengan pekerjaan yang tidak ada beresnya dan full time. Seorang sahabat menasihatiku, bahwa aku sedang mencari surga dalam rumah tanggaku. lelahnya raga jangan sampai mebuat jiwa lelah, karena akan mengurangi keikhlasan. Kalau sudah tidak ikhlas, aku yang rugi, istilah sundanya "cape gawe teu kapake".

0 Comments:

Post a Comment